Rabu, 27 April 2016

KATA BAKU DAN KATA TIDAK BAKU



Pada kehidupan sehari-hari, berbahasa sangat penting terlebih dalam penggunaan kata-kata yang merangkai bahasa tersebut khususnya bahasa Indonesia. Istilah kata baku dan tidak baku pastilah tidak asing lagi didengar oleh kita apalagi dalam dunia pendidikan. Dalam tulisan ini saya akan menyajikan sedikit materi mengenai kata baku dan tidak baku.
A.   KATA BAKU
1.      Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah di tentukan, Kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku juga digunakan pada penulisan resmi maupun pengucapan.
Adanya istilah kata baku ini dapat ditelusuri dari sejarah perkembangan bahasa yang menunjukkan bahwa ragam orang yang berpendidikan memperoleh gengsi dan wibawa yang tinggi. Ragam itulah kemudian dijadikan tolak ukur bagi pemakaian bahasa yang benar.
Adapun ciri-ciri kata baku adalah sebagai berikut:
§  Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah.
§  Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing.
§  Bukan merupakan bahasa pasar.
§  Pemakaiannya sesuai dengan konteks kalimat.
Kata baku biasanya sering digunakan ketika:
§  Membuat karya ilmiah.
§  Membuat surat lamaran pekerjaan.
§  Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
§  Membuat laporan.
§  Membuat nota dinas.
§  Saat berpidato dan rapat dinas.
§  Saat musyawarah atau diskusi.
§  Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.
2.      Fungsi Kata Baku
Fungsi kata baku adalah sebagai berikut:
§  Pemersatu, pemakaian kata baku dalam bahasa dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
§  Pemberi kekhasan, pembakuan kata dalam bahasa dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
§  Pembawa kewibawaan, kata baku yang diterapkan dalam bahasa dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
§  Kerangka acuan, kata-kata baku menjadi patokan bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
Pada pembakuan kata ini terjadi kesalahan yaitu kurangnya sosialisasi mengenai kata baku ini sehingga sebagian masyarakat tidak mengetahui mana ejaan, kata, ataupun struktur kalimat baku dan mana yang tidak baku. Mereka lebih sering mendengar orang bicara, atau membaca tulisan-tulisan di majalah atau media cetak lain. Sehingga pengetahuan mengenai kata baku itu kurang.
B.   KATA TIDAK BAKU
1.      Pengertian Kata tidak baku
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari.
Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku, yang diantaranya sebagai berikut ini:
§  Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.
§  Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
§  Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa menggunakan kata yang tidak baku.
§  Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak baku.
§  Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata yang dimaksud
§  Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku
§  Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya sendiri.
2.      Fungsi Kata tidak baku
§  Digunakan dalam percakapan sehari-hari
A.   CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
Aktif-Aktip
Apotek-Apotik
Aktivitas-Aktifitas
Analisis-Analisa
Atlet-Atlit
Asas-Azas
Atmosfer-Atmosfir
Cenderamata-Cinderamata
Diagnosis-Diagnosa
Detail-Detil
Diferensial-Differensial
Disahkan-Disyahkan
Dipersilakan-Dipersilahkan
Ijazah-Ijasah
Imbau-Himbau
Ikhlas-Ihlas
Ilmuwan-Ilmiawan
Insaf-Insyaf
Impor-Import
Isap-Hisap
Izin-Ijin
Istri-Isteri
Manajemen-Managemen
Memproklamasikan-Memproklamirkan
Manajer-Manager
Mencolok-Menyolok
Mendefinisikan-Mendifinisikan
Menerjemahkan-Menterjemahkan
Menerapkan-Menterapkan
Mengelola-Melola
Mengesampingkan-Mengenyampingkan
Mengubah-Mengobah/merubah
Mengkritik-Mengeritik
Menyukseskan-Mensukseskan
Mesti-Musti
Motif-Motip
Metode-Metoda
Motivasi-Motifasi, dll


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar