Minggu, 03 Juli 2016

SINGKATAN DAN AKRONIM

Pada kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia seringkali kita menemukan singkatan kata yang mana kita sering keliru dalam penyebutannya. Bagaimana tidak? Masih ada akronim yang sering terlewatan terkadang kita menyebutkan bahwa itiu singkatan namun nyatanya itu adalah sebuah akronim. Kali ini akan dibahas mengenai singkatan dan akronim.
1.      Singkatan dan Akronim yang Terdiri Huruf Besar
a.       Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf yang biasanya terdiri atas huruf besar. Huruf besar yang dijadikan pola singkatan tersebut adalah huruf-huruf awal kata.
Contoh:
APBN à Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
BBM  à Bahan Bakar Minyak
SLI     à Sambungan Langsung Internasional
PT      à Perseroan Terbatas
TVRI à Televisi Republik Indonesia
WNA à Warga Negara Asing
b.      Akronim berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital atau unsur-unsurnya terdiri atas huruf-huruf besar. Huruf-huruf besar yang membentuknya terdiri atas huruf-huruf awal kata.
Contoh :
IKIP  
à Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
SIM    à Surat Izin Mengemudi
ABRI à Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
ASI    à Air Susu Ibu
HUT   à Hari Ulang Tahun
2.      Singkatan Atas Huruf Kecil
a.       Singkatan yang terdiri atas huruf-huruf kecil. Singkatan tersebut berasal dari huruf awal kata. Dalam pembentukannya harus digunakan tanda titik di antara huruf-huruf pembentuk singkatan itu.
Contoh:
 a.n.    à atas nama
d.a.     à dengan alamat
p.p.     à pulang pergi
u.p.     à untuk perhatian
a.l.      à antara lain
y.l.      à yang lalu
b.      Singkatan yang terdiri atas huruf-huruf kecil, yang dibentuk dari huruf awal. Singkatan ini terdiri atas tiga huruf kecil dan dibubuhi tanda titik pada akhir singkatan.
Contoh:
dll.      à dan lain-lain
dsb.    à dan sebagainya
dkk.    à dan kawan-kawan,
ybs.     à yang bersangkutan
tsb.     à tersebut
yad.    à yang akan dating
3.      Singkatan yang berupa akronim dari nama badan atau nama diri.
a.       Singkatan ini terdiri atas huruf-huruf bagian kata yang membentuk singkatan itu. Singkatan ini dilafalkan sebagai sebuah kata, sehingga disebut akronim. Huruf awal akronim ditulis dengan huruf besar.
Contoh:
Bappenas        à Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Depdiknas      à Departemen Pendidikan Nasional
Bakin              à Badan Koordinasi Intelijen Negara
Kapolri           à Kepala Kepolisian Republik Indonesia
Wagub            àWakil Gubernur)
b.      Akronim pada pola ini adalah akronim yang seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
tilang              à bukti pelanggaran,
rudal               à peluru kendali
sosbud            à sosial budaya
toserba            à toko serbaada
pemilu            à pemilihan umum
4.      Singkatan pada gelar kesarjanaan dan sapaan.
Singkatan dapat terdiri atas huruf awal kata atau dapat pula berbentuk akronim. Tanda titik digunakan pada setiap huruf besar hasil singkatan.
Contoh:
S.H.          à (Sarjana Hukum),
S.Psi.        à (Sarjana Psikologi),
M.M.        à(Magister Manajemen),
S.Ag.        à(Sarjana Agama),
K.H.         à (Kyai Haji),
R.A.         à (Raden Ajeng)
5.       Pola singkatan yang berkaitan dengan lambang kimia, ukuran, timbangan, dan besaran. Tanda titik tidak digunakan pada pola singkatan ini.
Contoh:
Rp   à Rupiah)
Cm  à Sentimeter
Kg  à kilogram
MHz àmegahertz,
Ca   à kalsium
6.      Bentuk singkatan yang sebagian berasal dari kata-kata asal bahasa asing. Dalam singkatan ini tidak diperlukan tanda titik. 
Contoh:
Memo         àmemorandum
Lab             àlaboratorium
Resto          àrestoran
Promo         àpromosi,
Seleb           àselebritis
Kafe           àkafetaria)
 info            à(informasi),dll
7.      Akronim
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat berikut. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi suku yang lazim pada kata Indonesia. Akronim dibentuk dengan memperhatikan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim. Karena akronim dilafalkan sebagai kata yang wajar, maka kadang-kadang akronim dapat diberi imbuhan.

Contoh:
Tilang         à bukti pelanggaran               = -menilang-ditilang-penilangan
PHK           à putus hubungan kerja         = -mem-PHK, di-PHK-kan
Tapol          à tahanan politik                   =-ditapolkan = dijadikan sebagai tahanan politik
UNTUK MEMUDAHKAN MENGENAI AKRONIM simak dibawah ini
 Akronim
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau pun gabungan huruf dan suku kata dari deret yang diperlukan sebagai kata.
Akronim terdiri atas 3 (tiga) hal berikut ini.
a.       Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari dnieret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh:
SIM    
à Surat Izin Mengemudi
IKIP   
àInstitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
b.       Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contoh:
Akabri            
à Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Kowani          
à Konggres Wanita Indonesia.

c.        Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, atau pun gabungan huruf dan suku kata atau pun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
rusuna 
à rumah susun sederhana
humas 
à hubungan masyarakat

    Cukup sekian terimakasih, semoga materi yang diberikan bermanfaat bagi pembacanya J





Sumber :
www.indonesia.co


Tidak ada komentar:

Posting Komentar